5 TIPE KARYAWAN DI KANTOR KITA
TAKLIM APARATUR
KECAMATAN CIBUGEL
SELASA, 19 NOVEMBER 2019
(Hj. KARMILAH, S.Ag.,M.Sos)
Pengklasifikasian karyawan dan pejabat kantor ini didekati dengan
istilah hukum yang digunakan dalam agama Islam. Pendekatan ini samasekali bukan
untuk mencapuradukan atau merendahkan istilah hukum tersebut, melainkan hanya
agar mempermudah pemahaman kita karena makna dari istilah hukum tersebut sangat
sederhana dan akrab bagi kita.
Mudah-mudahan bisa jadi cara yang praktis untuk mengukur dan menilai
diri sendiri
(ide dasar ini diambil dari pendapat Emha Ainun Najib)
1.
Karyawan/Pejabat “Wajib”
- memiliki ciri : keberadaanya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
- Tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang mendengarnya, nahkan pembicaraannya sangat bijak, menjadi penyejuk bagi hati yang gersang, penuntun bagi yang tersesat, perintahnya tak dirasakan sebagai suruhan, orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan.
- Akhlaknya sangat mulia, membuat setiap orang merasakan bahagia dan senang dengan kehadirannya, dia sangat menghargai hak-hak dan pendapat orang lain, setiap orang akan merasa aman dan nyaman serta mendapat manfaat dengan keberadaannya
2.
Karyawan/Pejabat “Sunnah”
·
Memiliki Ciri : kehadirannya dan keberadaannya
memang menyenangkan, tapi ketidakhadirannya tidak terasa kehilangan
·
Kelompok ini hampir mirip dengan sebagian uraian
kelompok karyawan/pejabat “wajib”, berprestasi, etos kerjanya baik, pribadinya
menyenangkan hanya saja ketika kehadirannya tiada, lingkungannya tidak merasa
kehlangan, kenangannya tidak mendalam
·
Andai saja kelompok ini lebih berilmu dan
bertekad mempersembahkan yang terbaik dari kehidupannya dengan tulus dan
sungguh-sungguh, niscaya dia akan naik peringkatnya ke golongan yang lebih
atas, yang lebih utama
3.
Karyawan/Pejabat “Mubah”
·
Ciri khas adalah : ada dan tidaknya sama saja. Dianggap
menjadi manusia mubazir, karena kehadirannya tak membawa arti apapun baik
manfaat maupun mudharat, dan kepergiannya pun tak terasa kehilangan.
·
Tipe ini adalah orang yang tidak mempunyai
motivasi, asal-asalan saja, asal kerja, asal ada, tidak memikirkan kualitas,
prestasi, kemajuan, perbaikan dan hal produktif lainnya. Sehingga kehidupannya
tidak menarik, datar-datar saja.
·
Hidupnya yang sekali-kalinya mejadi tak
bermakna. Jad harus dipelajari latar belakang dan penyebabnya, andaikata bisa
dimotivasi dengan kursus, pelatihan, rotasi kerja, mudah-mudahan bisa meningkat
semangatnya
4.
Karyawan/Pejabat “Makruh”
·
Ciri khas adalah : adanya menimbulkan masalah
tiadanya tidak menjadi masalah
·
Bila hadir di kantor mengganggu kinerja dan
suasana walaupun tidak sampai menimbulkan kerugian besar, setidaknya membuat
suasana tidak nyaman dan justru saat dia tidak ada kenyamanan kerja serta
kinerja yang baik dapat terwujud. Misalkan dari penampilan dan kebersihan
badannya mengganggu, kalau bicara banyak kesia-siaan, kalau diberi tugas dan
pekerjaan selalu tidak tuntas, tidak memuaskan juga mengganggu kinerja karyawan
lainnya
5.
Karyawan/Pejabat “Haram”
·
ciri khas adalah : kehadirannya sangat merugikan
dan ketiadaannya sangat diharapkan karena menguntungkan
·
orang tipe ini adalah manusia termalang dan
terhina karena dirindukan “ketiadaannya”. Tentu saja semua ini adalah karena
buah prilakunya sendiri, tiada perbuatan yang tidak kembali kepada dirinya
sendiri.
·
Akhlaknya sangat buruk bagai penyakit kronis
yang bisa menjalar. Sering memfitnah, mengadu domba, suka membual, tidak
amanah, serakah, tamak, sangat tidak disiplin, pekerjaannya tidak pernah jelas
ujungnya, bukan menyelesaikan pekerjaan malah sebaliknya menjadi pembuat
masalah atau disebut juga “trouble maker”
SILAHKAN ANDA RENUNGKAN, KITA TERMASUK KATEGORI YANG MANA….?
Semoga semua menjadi bahan renungan agar hidup yang hanya sekali ini
kita bisa merobah diri dan mempersembahkan yang terbaik dan yang bermanfaat
bagi dunia dan akhirat nanti.
JADILAH MANUSIA YANG “WAJIB ADA”. Semoga
!