DIRGAHAYU TNI KE 70 TAHUN 2015
"sikap patriotik sejati dan peningkatan
profesionalisme serta keberadaannya dicintai rakyat adalah kunci
kekuatan TNI dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan negara"
Dalam sejarahnya, TNI lahir dari rakyat, berjuang untuk rakyat, dan selamanya untuk rakyat. Karena pada saat zaman dahulu, TNI berjuang bersama rakyat untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Perjalanan sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangatlah panjang. Dari perjalanan yang sangat penjang tersebut, akan dikutip sekelumit tentang peranan TNI dalam bidang pertahanan, keamanan dan politik pada periode tahun 1959 sampai dengan tahun 1998, yaitu pada saat berakhirnya Orde Baru dan dimulainya Orde Reformasi. Tahun 1959 dan tahun 1998 merupakan dua waktu yang sangat krusial bagi bangsa Indonesia karena pada dua kurun waktu tersebut, bangsa Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar dan menentukan bagi masa depan bangsa Indonesia.
Tahun 1959, di Indonesia terjadi perubahan dari Demokrasi Liberal dengan RIS-nya menuju Demokrasi Terpimpin yang Menghapuskan UUD RIS dan kembali ke UUD 45. Peristiwa tersebut ditandai dengan dikeluarkannya dekrit presiden oleh Presiden Soekarno pada tanggal 5 juli 1959, dan menjadi titik tolak bergulirnya era Demokrasi Terpimpin di Indonesia. Sedangkan pada tahun 1998, seperti sudah diketahui, pada tahun tersebut terjadi sebuah perubahan yang sangat besar pada bangsa Indonesia. Kekuasan atau rezim Presiden Suharto yang berkuasa selama 32 tahun atau sering kita sebut dengan masa Orde Baru runtuh dan beralih menjadi Orde Reformasi.
Pada dasarnya, asal mula pembentukan TNI dimulai dengan dibentuknya badan yang bertugas untuk membantu keluarga korban perang oleh Jepang. Badan tersebut kemudian diubah menjadi BKR (badan Keamanan Rakyat) sesuai dengan keputusan rapat PPKI tanggal 22 Agustus 1945. BKR ini kemudian dirubah lagi namanya TKR (Tentara Keamanan Rakyat) pada tanggal 5 Oktober 1945 dan kemudian diubah lagi menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Pada bulan Januari 1946, TKR berubah lagi namanya menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan namanya berubah menjadi TNI pada tahun 1947.
Akan tetapi, ada yang beranggapan bahwa yang menjadi cikal bakal TNI adalah Peta. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa anggota BKR adalah gabungan dari tentara KNIL, Peta dan pejuang-pejuang lainnya, sehingga kita tidak perlu lagi mempermasalahkan hal ini.
Pada peringatan HUT ke-70 TNI ini, anggota TNI berharap mampu lebih meningkatkan profesionalisme, disiplin, serta semangat juang mempertahankan keutuhan NKRI. "Dengan kebersamaan dan kemanunggalan TNI dan rakyat, dapat diyakini akan menjadi daya tangkal yang maha dahsyat guna menegakkan kedaulatan dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI,"
"sikap patriotik sejati dan peningkatan profesionalisme serta keberadaannya dicintai rakyat adalah kunci kekuatan TNI dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan negara,
0 komentar:
Posting Komentar